“Rakyat Palestina kami berkomitmen untuk memegang hak, tanah, dan tempat suci mereka,” kata pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Dia menambahkan bahwa semua upaya untuk mendominasi Masjid al-Aqsa atau mengubah identitas Islamnya tidak akan berhasil.
Sementara itu, para pejabat Israel menyebut Hamas tidak tertarik pada konflik baru saat ini,
BACA JUGA: Drone Baru Iran Punya Kemampuan Menakutkan, Israel Harus Khawatir
Namun kekhawatiran utama mereka adalah bahwa kekerasan itu mungkin berputar dan menyebabkan kelompok militan lain di Jalur Gaza meluncurkan roket ke Israel, sehingga menyeret negara itu ke dalam perang.
Kekerasan di Temple Mount tahun lalu ditambah dengan pembatalan pemilihan umum Palestina menyebabkan Hamas menembakkan tujuh roket ke Yerusalem.
BACA JUGA: Presiden Iran Beri Ancaman ke Israel, Ucapannya Gahar
Itu menyebabkan konflik 11 hari mematikan di mana lebih dari 4.300 roket ditembakkan ke Israel.
Konflik itu diberi label Operasi Penjaga Tembok oleh IDF dan Pedang Yerusalem oleh Hamas.
BACA JUGA: Konyol Banget, Anak Buah El Chapo Tertangkap Gegara Facebook
Menurut laporan, Mesir, Qatar dan PBB telah menengahi antara Israel dan Hamas untuk menenangkan ketegangan dan mencegah kekerasan lebih lanjut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News