Sang koresponden mengatakan bahwa dia diizinkan melepas penutup matanya hanya setelah tiba di pangkalan.
Tayangan TV menunjukkan deretan pesawat tak berawak yang dilengkapi dengan rudal di sebuah terowongan, yang dikatakan beberapa ratus meter di bawah tanah.
Laporan TV itu muncul sehari setelah Pengawal Revolusi Iran menangkap dua kapal tanker Yunani di Teluk.
BACA JUGA: Baru Hitungan Bulan Pimpin ISIS, al-Qurayshi Keburu Ditangkap
Tindakan itu sebagai pembalasan nyata atas penyitaan minyak Iran oleh Amerika Serikat dari sebuah kapal tanker yang ditahan di lepas pantai Yunani.
Pihak berwenang Yunani bulan lalu menyita Pegas berbendera Iran, dengan 19 awak Rusia di dalamnya, karena sanksi Uni Eropa.
BACA JUGA: AS Kirim Sistem Peluncuran Roket ke Ukraina, Rusia Siap-siap
Amerika Serikat kemudian menyita kargo minyak Iran yang disimpan di atas kapal dan berencana untuk mengirimkannya ke Amerika Serikat dengan kapal lain.
Pegas kemudian dibebaskan, tetapi penyitaan itu memicu ketegangan pada saat yang sulit, dengan Iran.
BACA JUGA: Israel Mengaku Lakukan Teror Mematikan ke Iran
Padahal, kekuatan dunia berusaha untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir yang ditinggalkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News