Catatan Dahlan Iskan soal Penembakan AS: Dokter Pasien

Catatan Dahlan Iskan soal Penembakan AS: Dokter Pasien - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Saya ramah-ramahkan wajah saya. Saya simpan sakit itu di dalam penderitaan. Rapat pun selesai. Tanpa ada yang tahu siksaan itu.

Begitu tamu-tamu pulang, saya minta diantar ke rumah sakit.

Yang terdekat: RS RKZ. Di situ saya ditraksi. Bahu saya diikat di tempat tidur. Telapak kaki saya juga diikat.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tangis Mama

Tempat tidur itu bisa dipanjangkan secara elektronik. Bagian tengah tubuh saya ditarik ke atas dan ke bawah.

Seminggu saya menjalani terapi itu. Setiap hari. Mulai enakan. Lalu saya mencoba main sepak bola. Besoknya sakit itu kumat lagi. Lalu diterapi lagi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Ganjar Pranowo: Munaslub Kendaraan

Sehat. Sampai sekarang. Tidak pernah kumat lagi –dan tidak pernah main sepak bola lagi. Dan tidak ada toko senjata di Surabaya.

Tidak terungkap apakah keinginan membuat sensasi Gregory tersebut juga akibat konsumsi narkotika yang panjang. (Dahlan Iskan)

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Amerika: Senjata Yubo

Video populer saat ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya