
Ia benar-benar cerdas. Ia benar-benar galak. Yang cerdas biasanya memang galak. Anjing itu menyalak-nyalak. Gelisah.
Mondar-mandir. Terus saja tidak mau pergi dari bawah pohon yang masih dipertahankan hidup di halaman belakang rumah itu.
Ia cakar-cakarkan kakinya. Ia menemukan sesuatu. Menyalak lagi. Lebih keras. Sang anjing menemukan tulang tangan manusia. Tulang lama.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Dokter Lois: Stres Lois
Itu tahun 1981. Polisi turun tangan. Dilakukanlah penggalian. Tidak hanya tangan. Ditemukan juga tulang lainnya.
Lengkap. Tulang seluruh badan manusia. Bahkan ditemukan lagi tulang perempuan. Juga lengkap. Seluruh badan.
Perlu waktu 40 tahun untuk menjelaskan siapa pemilik tulang itu dan mengapa sampai ada di bawah pohon itu.
Yang laki-laki –seperti ditulis harian Houston Chronicle pekan lalu– meninggal karena ada pukulan di bagian leher. Sedang yang perempuan mati akibat dicekik.
Begitu maju ilmu pengetahuan di bidang pengungkapan barang lama. Begitu gigih kepolisian di sana mengungkapkan tulang yang sudah berserakan itu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News