
GenPI.co - Siapa tahu Presiden Jokowi bisa tidur di pesawat. Bisa istirahat, meski hanya 3 jam.
Pukul 00.30 beliau baru bisa terbang dari Beijing menuju Tokyo. Itu berarti sudah pukul 01.30 waktu Tokyo.
Berarti pula, saat Garuda 001 mendarat di Bandara Haneda, sudah pukul 04.30. Tiba di hotel sudah pukul 05.00.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Peneliti Virus: Marah Harian
Sudah harus menyiapkan diri menghadiri serangkaian acara di Tokyo. Lalu buru-buru ke Seoul, Korea Selatan.
Rasanya, malam itu, Presiden Jokowi juga tidak mungkin bisa tidur 3 jam. Harus menunggu pesawat mengudara dulu. Baru bisa mulai tidur.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Brigadir Yosua: 10.58
Pun 20 menit sebelum mendarat sudah harus bangun. Berarti, malam kemarin itu, Presiden hanya tidur sekitar dua jam.
Begitu berat tugas seorang presiden, apalagi, kebetulan, dapat giliran menjadi ketua negara-negara besar G-20.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Rusia vs Ukraina: Inisiatif Hitam
Tidak banyak presiden sehoki Jokowi. Baru 19 tahun lagi ada Presiden Indonesia bisa menjadi ketua G-20.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News