
Pasalnya, banyak negara telah mengurangi pengujian dan mungkin tidak mendeteksi kasus yang kurang serius.
"Jumlah kasus yang dilaporkan ke WHO yang kami tahu terlalu rendah," kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid kepada wartawan.
Sejak awal pandemi, WHO telah menghitung lebih dari 600 juta kasus, dan sekitar 6,4 juta kematian, meskipun kedua angka itu juga diyakini kurang serius.
BACA JUGA: Drone Iran DItembak Jatuh di Ukraina, SIasat Rusia Terbongkar
Sebuah studi WHO yang diterbitkan pada bulan Mei berdasarkan kelebihan kematian yang terlihat di berbagai negara selama pandemi memperkirakan bahwa hingga 17 juta orang mungkin telah meninggal akibat Covid pada tahun 2020 dan 2021.
Van Kerkhove mencatat bahwa ke depan kemungkinan akan ada "gelombang infeksi di masa depan, berpotensi pada titik waktu yang berbeda di seluruh dunia, yang disebabkan oleh sub-varian Omicron yang berbeda atau bahkan varian perhatian yang berbeda."
BACA JUGA: Sydney 3 Hari Tanpa Air, Penduduk Tak Bisa Siram Toilet
"Gelombang infeksi di masa depan itu tidak perlu diterjemahkan ke dalam gelombang kematian di masa depan,” tambah dia.(*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News