Kawa Krimi, 50, mengatakan kepada AFP bahwa protes sedang berlangsung di Marivan, meskipun ada gelombang penangkapan dan penggunaan peluru tajam oleh pasukan keamanan, melukai satu anak laki-laki di kepala.
Marivan adalah wilayah Kurdi barat Iran yang merupakan tempat asal Amini. Kota itu memiliki hubungan yang dekat dengan wilayah otonomi Kurdistan utara Irak.
Orang-orang di kedia wilayah itu berbicara dalam bahasa yang sama, dan banyak yang memiliki kerabat.
BACA JUGA: Protes Rakyat Iran Makin Gencar, Berubah Menjadi Gerakan melepas Hijab
Ketika Kurdi Iran berbicara tentang Amini, mereka menggunakan nama depan Kurdi-nya, Jhina.
Di Marivan, pengunjuk rasa "berhadapan" dengan pasukan keamanan, kata Kochar yang berusia 27 tahun, seorang warga Iran lainnya yang baru saja tiba di Irak.
BACA JUGA: Demonstrasi Antihijab Guncang Iran, Presiden Ebrahim Raisi Bereaksi Keras
Demonstrasi juga terjadi di kota Baneh, Iran barat menurut seorang warga setempat.
Dikatakan, para pengunjuk rasa meneriakkan "matilah diktator" dan "hidup dan bebas" seraya membakar foto-foto Khamenei.
BACA JUGA: Kejahatan Perang yang Dilakukan Rusia di Ukraina Sungguh Keji! Ada Kekerasan Seksual
Polisi menembakkan gas air mata dan peluru tajam untuk membubarkan pengunjuk rasa yang mempersenjatai diri dengan tongkat dan batu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News