GenPI.co 
Akhirnya pada 5 Mei 1999, Ali Alantas sebagai Menlu Indonesia bertemu dengan Menlu Portugal dan Sekjen PBB Koffi Anan di markas PBB untuk menentukan jejak pendapat atau Referendum. Kemudian pada 1 Juni 1999, bendera PBB berkibar di Timtim sebagai tanda proses perdamaian sedang berlangsung.
Timor Timur ini memang bukanlah wilayah asli milik Indonesia, pasalnya saat proklamasi kemerdekaannya Indonesia, wilayah ini masih berada di tangan Portugis dengan nama Timur Portugis. Menurut sejarah, Timor Timur ini diduduki portugis sejak abad ke 16.
Setelah Timtim lepas dari cengkraman Portugis, sempat terjadi kerusuhan dan kudeta militer yang menggulingkan kekuasaan Antonio De Oliveire Salazar dan Timtim diberikan kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri.
Pada tanggal 30 Agustus 2019 lalu, Timor Leste merayakan 20 tahun lepas dari Indonesia dan menjadi negara merdeka. Dilansir dari DW, kondisi saat ini di Timor Timur terbilang sangat damai. Tidak ada kekerasan politik, bahkan tingkat kriminalitas sangat rendah.
Namun, berbagai tantangan serius harus dihadapi oleh Timor Timur yaitu adalah mengatasi kemiskinan dan kekurangan gizi. Mereka belum berhasil keluar dari masalah ketahanan pangan. Meskipun demikian negara ini mengalami perkembangan pesat dalam 15 tahun terakhir.
Jose Manuel Ramos-Horta, mantan presiden Timor Leste pun mengatakan bahwa aliran listrik di negaranya sudah dapat dirasakan selama 24 jam, dan dalam waktu dekat Timor Leste akan memiliki kabel bawah laut yang mereka datangkan dari Australia untuk meningkatkan konektivitas.
Simak! Sosok BJ Habibie di mata para tokoh Indonesia:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
