Sementara itu, pengunjuk rasa telah melemparkan batu, membakar mobil polisi, membakar gedung-gedung negara, dan meneriakkan "matilah diktator".
Protes terbesar Iran dalam hampir tiga tahun telah dipimpin oleh perempuan yang gerah atas aturan berpakaian berbasis gender yang diberlakukan secara ketat di Iran.
Amini, yang nama depan Kurdinya adalah Jhina, ditangkap pada 13 September karena diduga melanggar aturan penutup kepala hijab.
BACA JUGA: Bela Masha Amini, Anonymous Luncurkan Kampanye Hacking Terhadap Iran
Beberapa pengunjuk rasa wanita Iran telah melepas dan membakar hijab dan memotong rambut mereka dalam aksi unjuk rasa.
Beberapa menari di dekat api unggun besar dengan tepuk tangan orang banyak yang meneriakkan "zan, zendegi, azadi" atau "wanita, hidup, kebebasan".
BACA JUGA: Protes Antihijab di Iran Makin Dahsyat, Polisi Tangkap 700 Orang
Kegentingan di Iran terkuak melalui rekaman ponsel yang diposting dan menyebar di media sosial, bahkan ketika pihak berwenang telah membatasi akses internet.
Satu klip yang dibagikan secara luas menunjukkan seorang wanita muda dengan rambut terbuka, nekat menghadapi pasukan keamanan dengan perlengkapan anti huru hara sebelum dia didorong ke tanah.
BACA JUGA: Donald Trump Mengancam, Pemimpin Taliban Sampai Bilang: Saya Mengerti, Yang Mulia
Bagian belakang kepalanya membentur trotoar jalan, lalu kemudian dia bangun dan ditolong oleh wanita lain.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News