Salah satu kegiatan sosial yang dia biayai adalah: anti-bully. Yakni agar bully-mem-bully tidak terus berkembang. Sampai menghancurkan kejiwaan anak-anak di sekolah.
Ketika Scott memilih kawin dengan guru Jewett, semua bertanya: apa hebatnya Jewett di mata Scott. Yang sudah pasti Jewett dua tahun lebih muda. Yang juga pasti: soal kepribadian Jewett yang sangat perhatian tadi.
Tapi guru hebat Jewett ternyata belum tentu hebat sebagai suami. Istrinya bukanlah seorang murid. Sang istri, berotot luar dalam.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Minyak Goreng: Minyak Merah
Perkawinan itu ternyata sangat singkat. Tidak sampai dua tahun. Mereka bercerai. Juga diam-diam. Tiba-tiba saja nama Jewett hilang dari website kegiatan sosial Scott.
Lalu wartawan menelusuri penyebabnya. Gagal. Mereka benar-benar cerai tanpa tahu kenapa. Yang jelas Scott yang mengajukan gugatan cerai ke pengadilan. Maka perceraian diam-diam ini pun jadi sumber bully tidak habis-habisnya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Situasi Iran: Martir Minoritas
"Kalau saya punya uang sebanyak yang dia punya, saya tidak akan kawin lagi," tulis netizen.
Maksudnya, setelah cerai dengan Bezos, tidak akan menikahi Jewett, meski sama-sama tinggi besar dan kepala plontos.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Tiongkok dan Taiwan: Bubble Alfonso
"Menikah dalam posisi seperti dia tidak ada gunanya. Lebih baik hidup bersama saja," ujar yang lain.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News