
Kemarahan atas kematiannya telah memicu gelombang protes terbesar untuk mengguncang negara uang dipimpi ulama itu.
Tindakan keras pasukan keamanan juga telah menewaskan puluhan pengunjuk rasa dan banyak orang ditangkap.
Meskipun pasukan keamanan menggunakan kekuatan mematikan, protes yang dipimpin perempuan terus berlanjut selama 20 hari dan malam berturut-turut, menurut video online yang diverifikasi oleh AFP.
BACA JUGA: Rezim Iran Marah dan Tuding Inggris Campur Tangan pada Protes Antihijab
Orang tua Amini yang berduka telah mengajukan pengaduan terhadap petugas yang terlibat, dan salah satu sepupunya yang tinggal di Irak mengatakan kepada AFP bahwa dia meninggal karena "pukulan keras di kepala".
Dalam tindakan keras yang meluas, Iran telah memblokir akses ke media sosial, termasuk Instagram dan WhatsApp.
BACA JUGA: Protes Antihijab Tulari Siswi Iran, Ayatollah Khamenei Dapat Jari Tengah
Pasukan keamanan juga telah mengumpulkan pendukung terkenal gerakan tersebut, termasuk jurnalis dan bintang pop.
Para pengunjuk rasa telah mencari cara untuk menghindari deteksi dengan cara menyembunyikan wajah mereka.
BACA JUGA: Pemimpin Tertinggi Iran Ngamuk, Tuduh AS dan Israel Siram Bensin ke Protes Antihijab
Para siswi dengan wajah tertutup meneriakkan "Matilah diktator" dan merusak gambar pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, dalam video yang diverifikasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News