
Pemuka agama berusia 90 tahun itu sendiri mengaku tidak bersalah atas dakwaan yang dijatuhkan kepadanya
Kesepakatan Vatikan-China berpusat pada kerja sama atas penunjukan uskup, memberikan paus keputusan akhir.
Hanya enam uskup baru yang ditunjuk sejak kesepakatan itu dibuat, yang menurut para penentangnya membuktikan bahwa kesepakatan itu tidak menghasilkan efek yang diinginkan.
BACA JUGA: Bisa Bikin Kedua Mata Melompat dari Rongganya, Pria ini Langsung Cetak Rekor
Mereka juga menunjuk pada peningkatan pembatasan kebebasan beragama di China untuk orang Kristen dan minoritas lainnya.
Dalam wawancara Juli dengan Reuters, paus mengakui bahwa kesepakatan itu "berjalan lambat".
BACA JUGA: Penjara Terbesar Myanmar Diguncang Bom, Tentara Menembak Sembarangan
Namun menurutnya gereja perlu mengambil pandangan panjang di China dan bahwa dialog yang tidak sempurna lebih baik daripada tidak ada kontak sama sekali.
Paus Fransiskus membandingkan penentang kesepakatan itu dengan mereka yang mengkritik Paus Yohanes XXII dan Paulus VI pada 1960-an dan 1970-an atas apa yang disebut kebijakan langkah-langkah kecil.
BACA JUGA: Tolak Nyanyikan Lagu Pro-Rezim, Siswi Iran Dipukuli Sampai Mati
Kala itu Vatikan kadang-kadang membuat kesepakatan yang tidak nyaman dengan negara-negara komunis Eropa Timur.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News