Catatan Dahlan Iskan soal Politik di Amerika Serikat: Tengah Periode

Catatan Dahlan Iskan soal Politik di Amerika Serikat: Tengah Periode - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - Anda sudah tahu: setiap dua tahun ada pemilihan anggota DPR di Amerika. Maka menjadi presiden Amerika itu tidak mudah. Ia/dia sudah diuji kinerjanya di pertengahan masa jabatannya yang 4 tahun.

Kalau dua tahun pertama mengecewakan, presiden tersebut sudah bisa ''dihukum'' di tengah jalan. Presiden Joe Biden pun menerima ''hukuman'' itu.

Di pemilu legislatif 8 November kemarin, Partai Demokrat kehilangan mayoritas di DPR (House of Representative). Hasil akhir pileg itu belum keluar, tapi sudah pasti perolehan kursi Demokrat ketinggalan dari Republik.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Dokter Spesialis: Berpacu Waktu

Dari 430 kursi yang diperebutkan, Republik sudah mendapat 210 kursi. Demokrat baru 197. Sisa yang belum selesai justru banyak dari Dapil yang biasanya dimenangkan Republik.

Maka tidak mudah lagi bagi Biden untuk melaksanakan semua keinginannya. Terutama dalam hal anggaran. Biden harus menikmati setengah sisa masa jabatannya dengan kerja yang lebih keras.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Toilet Muda

Terutama bagaimana harus melobi anggota DPR dari partai sebelah. Juga kalau Biden masih ingin maju lagi sebagai Capres 2024 di usianya nanti yang 81 tahun.

Maka mulai Januari depan Nancy Pelosi harus lengser dari jabatan ketua DPR. Nancy sebenarnya menang dalam perebutan kursi DPR di Dapil California. Tapi Demokrat kehilangan lebih dari 20 kursi. Termasuk di daerah tradisional Demokrat seperti New York.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal G20 di Bali: Menghitung Hari

Drama Nancy di Taiwan yang lalu ternyata tidak bisa mengatrol suara Demokrat. Teror yang dialami suaminya di rumahnya di San Francisco –hanya seminggu sebelum Pileg– juga tidak membawa dampak suara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya