
“Namun, kami bahkan terkadang masih melihat sisa-sisa metana yang sangat tinggi," ujar ahli kelautan itu.
Penelitian itu dilakukan bekerja sama dengan yayasan penelitian kelautan Swedia, Voice of the Ocean.
Para peneliti mengerahkan robot bawah air untuk melakukan pengukuran berkelanjutan dan data dikirim ke peneliti melalui satelit.
BACA JUGA: Ukraina Dapat Bantuan USD 102 Juta dari Swedia, Rusia Siap-siap
“Metana dalam jumlah besar yang larut dalam air itu mungkin akan memengaruhi kehidupan laut," papar Ahli Biologi Kelautan University of Gothenburg Thomas Dahlgren.
Dahlgren berteori bahwa penurunan metana yang cepat adalah karena dicerna oleh bakteri, sesuatu yang akan memicu fertilisasi berlebihan dan pengasaman laut.
BACA JUGA: Eskalasi Kekerasan, Perdana Menteri Swedia Tuding Imigran
"Itulah yang terjadi setelah kebocoran serupa di Teluk Meksiko pada 2010," ungkap Dahlgren. (ant)
Kalian wajib tonton video yang satu ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News