
"Penting bagi saya untuk melakukan ini untuk menarik perhatian pada kontradiksi dan ketidakadilan undang-undang ini yang dia (Putin) adopsi dan tandatangani tetapi dia sendiri tidak mematuhinya," katanya kepada Reuters.
"Saya pikir semakin banyak kita membicarakan hal ini, semakin banyak orang akan meragukan kejujurannya, kesempurnaannya, dan semakin sedikit dukungan yang akan dia dapatkan."
Dalam gugatannya, yang diajukan dalam surat terbuka, Yuferev meminta jaksa agung dan menteri dalam negeri untuk meminta pertanggungjawaban Putin berdasarkan hukum.
BACA JUGA: Satu Lagi Taipan Rusia Meninggal Misterius, Ulah Siapa?
Dua menuding Putin karena menyebarkan berita palsu tentang tindakan tentara Rusia.
Yuferev, yang meminta Reuters untuk tidak mengungkapkan lokasinya untuk menghindari penangkapan.
BACA JUGA: Kepala HAM PBB Kuak Kejahatan Perang Tentara Rusia, Ratusan Warga Sipil Dibunuh
Pasalnya setelah menerbitkan surat terbuka tentang Putin, Yuferev mengaku telah menerima ratusan pesan kebencian.
Namun dia mengatakan dia yakin mayoritas orang Rusia mengerti apa yang sebenarnya terjadi di Ukraina.
BACA JUGA: Militer Ukraina Pakai Artileri dari AS, 200 Tentara Rusia Tewas
"Perang, dalam masyarakat Rusia, adalah kata yang menakutkan. Setiap orang dibesarkan oleh kakek-nenek yang hidup melalui Perang Dunia Kedua, semua orang ingat pepatah 'Apa pun kecuali perang'," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News