Catatan Dahlan Iskan soal Bom Afghanistan: Polda Bobol

Catatan Dahlan Iskan soal Bom Afghanistan: Polda Bobol - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - ''Allahu Akbar...'' imam pun memulai salat Zuhur dengan gerakan takbiratul ikram, Senin lalu. Sekitar 300 jamaah berbaris di belakang sang imam. Mereka lagi khusuk-khusuknya berkonsentrasi ingin menghadap Allah.

BLAAAARRRR....!!! Bom besar meledak. Persis di barisan pertama di belakang imam. Ruang dalam masjid itu hancur. Lebih 100 orang meninggal, hanya tiga yang bukan polisi. Lebih banyak lagi yang luka-luka: 220 orang.

Masjid itu memang masjid polisi. Di dalam markas polisi. Semacam di Mapolda. Detasemen antiteror pun bermarkas di situ. Dilengkapi pula asrama polisi. Sekitar 600 polisi tinggal di asrama itu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Ulang Tahun NU: Kaya Aset

Begitu banyak polisi yang salat duhur berjamaah. Tepat waktu pula: 13.30 waktu Pakistan. Hanya sedikit yang agak telat. Mereka masih ambil air wudu: berkumur, cuci muka, cuci tangan, cuci lubang hidung dan telinga, membasahi rambut dan cuci kaki. 

Mereka yang sedang wudu itu terlempar sampai ke halaman. Bom itu begitu dahsyatnya: 12 kg.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Perang Rusia vs Ukraina: Kado Leopard

Semua itu terjadi di Peshawar, kota paling dekat dengan perbatasan Afghanistan. Peshawar kota transit menuju bagian selatan Afghanistan.

Bom meledak di Peshawar bukan barang baru. Tapi bahwa bom itu meledak di markas polisi, di masjid pula, sulit di mengerti: bagaimana pengebom membawa amunisinya masuk ke markas polisi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Roys Mahkota

Memang peristiwa mirip itu pernah  terjadi di markas polisi di Indonesia. Di masjid juga: masjid Polres Cirebon. Korbannya juga polisi: 25 orang terluka, termasuk kapolresta Cirebon. Tidak ada yang meninggal di peristiwa tahun 2019 itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya