Catatan Dahlan Iskan: Roys Mahkota

Catatan Dahlan Iskan: Roys Mahkota - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - Kecuali Roys. Semua anak mestinya kumpul di rumah orang tua. Kalau orang tua sudah tidak ada, mereka kumpul di rumah kakak laki-laki tertua. Itulah inti malam tahun baru Imlek: malam Minggu pekan lalu.

Roys, malam itu, tidak ke mana-mana. Ia tidak berani ke rumah ayahnya. Atau tidak mau. Anak ini seperti memusuhi ayahnya sampai ke tulang sumsumnya.

Datangnya Imlek biasanya dimanfaatkan untuk wawuhan. Mumpung ada momentum. Roys tidak memanfaatkannya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Henry Surya KSP Indosurya: Bebas 16 T

"Saya hanya tunggu undangan. Ternyata tidak ada undangan. Saya di rumah saja bersama istri dan anak," ujar Roys.

"Besok pagi, kalau juga tidak ada undangan saya ke rumah kakak papa yang tertua. Di Mojosari, Mojokerto," tambahnya waktu itu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Uya Kuya: Uya Utama

Kakak tertua papanya itu sudah meninggal. Tapi istrinya masih ada. Ini Imlek ketiga Roys tidak kumpul dengan papa, mama, dan dua adiknya. Tahun lalu ia juga hanya menunggu undangan.

Tidak ada. Memang perlu undangan? Tentu Imlek bersama keluarga tidak perlu undangan. Tapi Roys memerlukannya. Undangannya sendiri mungkin tidak penting. Tapi, kalau papanya minta anaknya itu datang, Roys merasa hati papanya sudah berubah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Penembakan di AS: Brandon Assamariyyun

Perubahan hati itu yang ditunggu Roys. Bukan undangan. Tentu sang papa juga sama: mengharapkan Roys berubah pikiran. Tidak lagi memusuhi sang papa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya