Catatan Dahlan Iskan: Kucing Jembatan

Catatan Dahlan Iskan: Kucing Jembatan - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Instagram/dahlaniskan19

GenPI.co - Dari Changsha saya ke Nanchang. Juga naik kereta cepat. Hanya 1,5 jam. Beda dengan perjalanan saya dulu naik mobil: 10 jam. Sebelum ada jalan tol dan kereta cepat.

Di Nanchang saya ingin menengok tempat saya kursus bahasa Mandarin 20 tahun lalu: Jiangxi Shifan Daxue. IKIP Jiangxi. Ibu kota provinsi Jiangxi ini juga terus berubah. Dulu, sebelah barat sungai ini hanya sawah.

Sekarang sudah jadi kota baru yang penuh gedung tinggi. Dulu hanya ada satu jembatan, kini tiga. Bahkan sudah ada terowongan bawah sungai masing-masing tiga lajur. Jaringan kereta bawah tanahnya juga sudah banyak rute.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Wuhan: Mao Muda

Di ujung salah satu jembatan besar itu ada dua patung. Di kanan dan kiri. Patung kucing. Kucing jadi pahlawan baru di sana. Yang di kiri kucing hitam, yang di kanan kucing putih.

Kalau Anda mau menebak untuk apa patung itu, Anda pasti benar: untuk mengenang Deng Xiaoping. Ia adalah pemimpin besar pembangunan ekonomi Tiongkok modern. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Nagabonar Sudan

Yang kalimat mantranya Anda sudah hafal: tidak peduli kucing itu berwarna hitam atau putih, yang penting bisa menangkap tikus.

Deng memang pernah dibuang di Nanchang. Sejauh 1.600 km di selatan Beijing. Di zaman Revolusi Kebudayaan. Tepat di sekitar Indonesia dilanda G30S/PKI di tahun 1965.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Dokter Ahli Kanker: Lebaran Mik

Sebelum itu Deng termasuk pimpinan tertinggi Tiongkok. Salah satu wakil Mao Zedong. Tapi Deng dianggap akan menyelewengkan ajaran Mao. Deng disingkirkan. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya