Catatan Dahlan Iskan soal Pilpres Turki: Tanpa Wapres

Catatan Dahlan Iskan soal Pilpres Turki: Tanpa Wapres - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - Politik identitas akhirnya menjadi andalan dua calon presiden. Itu terlihat di hari terakhir masa kampanye.

Sabtu kemarin, incumbent Tayeb Erdogan sembahyang di masjid yang Anda sudah tahu: Hagia Sophia. Bersama puluhan ribu pendukungnya.

Penantangnya, Kemal Kılıçdaroğlu, ke makam Mustafa Kemal Ataturk. Anda sudah tahu:  Ataturk –artinya, bapak Turkiye–  adalah tokoh yang mengakhiri sistem kekuasaan khilafah di sana.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Anak Pemilik Ddajrum: Prinsip Armand

Ia pendiri republik Turkiye. Waktu itu begitu bobrok pemerintahan kekhalifahan Ustmani. Khususnya pada khalifah yang belakangan. Rakyat muak.

Kemal Ataturk muncul. Khalifah ia tumbangkan, 1923. Sampai ke akarnya: agama. Maka jadilah Turkiye negara sekuler. Dengan sistem demokrasi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Family Konstitusi

Ataturk berprinsip revolusi itu baru berhasil kalau bisa membongkar sampai ke akarnya. Itulah yang membuat para pemuda di balik revolusi kemerdekaan Indonesia kecewa: revolusi kemerdekaan tidak berhasil menghilangkan budaya Jawa, feodalisme.

Masjid Hagia Sophia adalah lambang Islamisasi Turkiye yang dilaksanakan Erdogan. Di zaman Ataturk, Hagia Sophia adalah museum. Oleh Erdogan diubah menjadi masjid.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: Battery Seksual

Bangunan indah itu didirikan sebagai gereja: di zaman kekaisaran Romawi. Lalu diubah menjadi masjid di zaman kekhalifahan Ustmani. Lantas diubah menjadi museum di zaman Kemal Ataturk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya