Catatan Dahlan Iskan soal Kota Terkumuh India: Ruwet Indah

Catatan Dahlan Iskan soal Kota Terkumuh India: Ruwet Indah - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Tahun 2019 terpilihlah Uddhav Balsaheb Thackeray. Ia jadi ketua menteri Maharashtra. Semacam gubernur. Partainya partai lokal: Śhiv Sēnā. Ia hanya mendapat 17 kursi dari 288 kursi di DPRD Maharashtra. Hanya 5 persen. Tapi ia bisa membentuk pemerintahan. Saat itulah tender revitalisasi Dharavi dibuka lagi. Tender Internasional.

Di seleksi tahap akhir terpilih dua perusahaan. Satu dari Dubai. Satu lagi grup Adani dari India sendiri. Perusahaan Singapore, yang dulu pernah ikut tender, tidak tertarik lagi.

Dari dua itu Adani yang dimenangkan. Salah satu syarat tender adalah: setelah digusur nanti penduduk Dharavi harus mendapat rumah baru. Apartemen. Paling tidak 100 m2. Itu bisa untuk tiga kamar. Bandingkan dengan luas rumah sederhana (RS) di Indonesia yang hanya 45 m2 dan RSS yang 27 m2.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Akbar Sitorus

Di sinilah proses demokrasi penting. Developer tidak bisa menekan rakyat. Padahal rumah mereka saat ini tidak bisa disebut rumah. Banyak yang bentuknya mirip kotak kardus.

Tapi 800.000 penduduk itu adalah sumber suara di pemilu. Mereka punya nilai tawar di setiap pemungutan suara. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Ponpes Al Zaytun: Zaytun Sinagog

Maka developer harus menyediakan rumah bagi 70.000 rumah tangga di Dharavi.

Saking kumuhnya, Dharavi sampai jadi obyek wisata tersendiri: wisata kumuh. Wisatawan harus dalam satu grup 5 orang, tidak boleh sendirian. Anak di bawah 5 tahun tidak boleh diajak.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Wang Semah

Tidak boleh pakai sepatu atau sandal mahal; akan lebih banyak jalan kaki, termasuk lewat lorong yang basah. Pakai sepatu kets dianjurkan. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya