GenPI.co 
Setelah satu jam taichi siswa kembali ke kamar masing-masing. Mandi, makan dan siap-siap mengikuti mata pelajaran berikutnya. Mereka bisa konsentrasi hanya ke pelajaran. Toh tidak bisa ke mana-mana.
Pelajaran fengsui itu diberikan sampai pukul 17.00. Malamnya istirahat. Tapi kenyataannya setelah makan malam pun mereka mendalami pelajaran sampai larut malam. "Pernah sampai pukul 2 pagi," ujar Sidhi.
Sidhi sering berbincang dengan siswa dari negara lain. Teman satu kamarnya sendiri, di kapal pesiar itu, orang dari Turki. Menurut Sidhi, banyak temannya yang sudah kursus fengsui berkali-kali. Beda guru. "Ada yang sudah 7 dan 8 kali," ujar Sidhi.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Sub Kontraktor
"Anda sudah berapa kali," tanya mereka pada Sidhi.
"Baru satu kali ini," jawab Sidhi.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Berlian Panas
"Anda beruntung, satu kali langsung dapat guru yang tepat," komentar mereka.
Maka Sidhi ingin ikut lagi kursus di Grand Master Yap berikutnya. Yakni setelah ia benar-benar menguasai pelajaran tahap 1 di kapal itu. Total Sidhi sudah lima kali ikut kursus di Grand Master Yap.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Kota Terkumuh India: Ruwet Indah
Lokasi kursusnya berpindah-pindah. Ada yang di Afrika Selatan atau Australia. Soal tempat Sidhi ikut saja. Karena itu, untuk kursus fengsui ini, Sidhi sudah menghabiskan 50.000 dolar Amerika. Termasuk ongkos tiket.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
