Catatan Dahlan Iskan soal Tiongkok: Batuk Flu

Catatan Dahlan Iskan soal Tiongkok: Batuk Flu - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Lion Air yang memiliki begitu banyak Boeing 737, tidak mau membeli yang seri 500. Dianggap kurang efisien. Beda dengan 737-800, yang seri 500 ini tidak terlalu laku. Kalah efisien.

Kanada pernah memproduksi ARJ Bombardier. Juga untuk landasan pendek. Garuda membelinya. Atau menyewanya: 18 buah banyaknya. 

Tahun lalu dua di antaranya dikembalikan. Masih akan ada lagi yang dikembalikan. Produk Bombardier ini tidak sukses. Tempat bagasi di atas penumpangnya kecil sekali. Tidak cocok untuk konsumen Indonesia. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Perdana Menteri Kamboja: Bapak Anak

Rasanya Garuda tidak sepintar Lion: untuk jarak pendek memilih lebih banyak beli pesawat baling-baling, ATR. Belakangan Garuda ikut mengoperasikannya.

COMEC kelihatannya akan mengambil pasar ATR yang laku keras itu: bisa untuk landasan pendek, tapi jet. Tempat bagasinya normal.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Usia Cawapres: Batas Umur

COMEC diproduksi di Shanghai, Tiongkok paling timur. Bagian-bagiannya diproduksi di Xian di barat dan di Jiangxi di selatan.

Yang lain lagi: tiga kota besar di selatan akan dihubungkan dengan kereta yang lebih cepat: maglev. Yakni Guangzhou, Shenzhen dan Hongkong. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tabasheer Porang

Targetnya dari Guangzhou ke Hongkong hanya akan 30 menit. Kecepatan keretanya 650 km perjam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya