GenPI.co 
GenPI.co - Tak banyak yang tahu, setiap tanggal 13 Oktober diperingati sebagai Hari Tanpa Bra atau No Bra Day. Jauh dari esensi vulgar, perayaan setahun sekali ini ternyata memiliki makna mendalam bagi kaum perempuan. No Bra Day nyatanya dicetuskan sebagai bentuk dukungan dan kepedulian terhadap penyandang kanker payudara atau Breast Cancer Awareness sedunia.
BACA JUGA: Ngeri, 5 Zodiak ini Punya Bakat Jadi Koruptor
Dilansir dari berbagai sumber, asal muasal kegiatan ini dicetuskan pertama kali oleh seorang ahli bedah plastik yang berpraktek di Toronto, Kanada, Dr Mitchell Brown. Kala itu tahun 2011, Brown mengajak perempuan di seluruh dunia untuk tidak memakai bra alias BH, selama sehari untuk mendukung dan memberi semangat kepada para penderita kanker payudara di seluruh dunia.
Gerakan itu kemudian menjadi viral dan diikuti oleh perempuan di sekitar 30 negara di seluruh. Sejak itu dikenal sebagai hari pembebasan payudara alias ‘No Bra day’ selama 24 jam untuk meningkatkan kesadaran kesehatan payudara.
“Saat itu saya melihat, kesadaran kesehatan payudara wanita telah berkurang beberapa tahun terakhir. Di Inggris, ‘No Bra Day’ dirayakan setiap tanggal 12-13 Oktober bertepatan dengan Bulan Kesadaran Kanker Payudara,” ungkap Brown.
BACA JUGA: Fresco Gladiator Berusia Nyaris 2000 tahun Ditemukan di Pompeii
Sekedar informasi bra diluncurkan kali pertama di Paris, Prancis, pada 1889. Desain bra modern itu dibuat oleh seorang pengusaha pakaian bernama Herminie Cardolle. Bentuknya masih menyerupai korset, pendahulu bra. Bedanya, Cardolle membagi pakaian dalam perempuan itu menjadi dua bagian, perut dan dada.
Dulu bra digunakan oleh wanita sebagai pelindung. Seiring berkembangnya zaman, fungsi bra berevolusi menjadi sebuah gaya hidup dan fashion. Beraneka raam motif dan ukuran bra menambah kepercayaan diri kaum hawa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
