Menurut laporan media Ukraina dan Barat, Zelenskyy pekan lalu menawarkan Zaluzhnyi untuk mengundurkan diri, namun sang jenderal menolak. Zaluzhnyi belum mengomentari masalah ini.
Ketegangan antara presiden dan Zaluznyi meningkat ketika negara tersebut bergulat dengan kekurangan amunisi dan personel menyusul kegagalan serangan balasan musim panas.
Perlunya mobilisasi yang luas untuk mengisi barisan dilaporkan menjadi salah satu hal yang menimbulkan perselisihan.
BACA JUGA: Link Live Streaming Kualifikasi Euro 2024: Ukraina vs Italia
Zelensky mengatakan pada akhir tahun lalu bahwa dia telah menolak permintaan militer untuk memobilisasi hingga 500.000 orang, dan menuntut rincian lebih lanjut tentang bagaimana hal itu akan diorganisir dan dibayar.
Ukrainska Pravda melaporkan pada hari Senin bahwa Zelenskyy diduga mempertimbangkan pemecatan Kepala Staf Umum Serhii Shaptala bersama dengan Zaluzhnyi.
BACA JUGA: NATO Sebut Ukraina Makin Kuat, Desak Rusia Habis-habisan
Zaluzhnyi pada hari Senin mengucapkan selamat kepada Shaptala pada hari ulang tahunnya dan memposting foto mereka bersama di Facebook.
“Ini masih akan sangat sulit bagi kami, tapi kami pasti tidak akan pernah merasa malu,” tulis Zaluzhnyi.
BACA JUGA: Prabowo Usul Resolusi Perang Rusia vs Ukraina, Jokowi: Bagus-Bagus Saja
Pertikaian antara Zaluzhnyi dan Zelenskyy pertama kali muncul pada musim gugur lalu ketika sang jenderal mengakui dalam sebuah wawancara dengan The Economist bahwa pertempuran dengan Rusia telah menemui jalan buntu. Presiden dengan tegas membantah hal tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News