GenPI.co 
GenPI.co - Kepolisian Hong Kong meminta maaf setelah penanganan demonstrasi mereka berujung pada cederanya seorang imam masjid di Kowloon. Jemaah masjid tersebut juga kocar-kacir menyusul tempat ibadah itu disemprot secara membabi buta dengan water cannon.
Penyiar stasiun televisi lokal RTHK melaporkan bahwa polisi memukuli imam dan jemaah masjid tersebut setelah puluhan pengunjuk rasa melarikan diri ke sana. Otoritas Hong Kong menyebutkan hal ini sebagai ketidaksengajaan dan mereka segera meminta maaf.
Jalan-jalan di Hong Kong terlihat kacau setelah unjuk rasa pro-demokrasi yang tidak mendapatkan izin untuk berdemonstrasi. Mereka akhirnya memalang jalan, seperti dilaporkan The Washington Post, Minggu (20/10).
Melihat pengunjuk rasa yang anarkistis aparat kepolisian terpaksa melontarkan gas air mata dan menyemprotkan water cannon.
Para pengunjuk rasa malah tambah brutal dan melemparkan molotov serta meluapkan kemarahan mereka di toko-toko. Mereka juga bentrok dengan berselisih dengan polisi anti huru hara hingga larut malam. Aaparat keamanan semakin represif dang melepaskan banyak gas air mata dalam waktu singkat, membuat warga dan orang yang lewat semakin mengamuk.
Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, sekitar 24 orang terluka dan dirawat di rumah sakit, termasuk enam dengan cedera serius.
Sementara pihak kepolisian tidak memberikan angka penangkapan. Satu orang terlihat diborgol dan dibawa ke mobil polisi.
Ketika pawai unjuk rasa dimulai, para pemimpin protes membawa spanduk hitam. Mereka mendesak seruan untuk akuntabilitas polisi dan hak-hak politik di wilayah semi-otonom China.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
