GenPI.co 
GenPI.co - Rusia menembakkan lebih dari dua lusin rudal ke Kyiv sebelum fajar pada hari Kamis, menyerang ibu kota Ukraina untuk pertama kalinya dalam enam minggu dan menyebabkan warga yang panik membanjiri sistem kereta bawah tanah yang relatif aman.
Dilansir AP News, pertahanan udara menembak jatuh ke-31 rudal tersebut, meskipun puing-puing yang jatuh masih merusak gedung apartemen dan melukai 13 orang, termasuk seorang anak, kata para pejabat.
Diperkirakan 25.000 orang, termasuk sekitar 3.000 anak-anak, berlindung di stasiun kereta bawah tanah kota ketika sirene serangan udara berbunyi selama sekitar tiga jam, kata para pejabat.
BACA JUGA: Ukraina Lancarkan Serangan Pesawat Tak Berawak pada Hari Terakhir Pilpres Rusia
Para penyintas, beberapa di antaranya menangis ketika petugas darurat merawat mereka di jalan, menceritakan bagaimana warga melarikan diri dari rumah mereka setelah terbangun oleh ledakan keras sekitar pukul 5 pagi.
Raisa Kozenko, 71 tahun yang apartemennya kehilangan pintu dan jendela akibat ledakan tersebut, mengatakan putranya melompat dari tempat tidur tepat pada waktunya.
BACA JUGA: Rusia Sebut Ukraina Lakukan Penembakan, 2 Orang Tewas di Kota Belgorod
“Dia berlumuran darah, di reruntuhan,” katanya, gemetar karena syok. “Dan yang bisa saya katakan hanyalah apartemennya hancur total.”
Rusia telah menyerang wilayah sipil sejak perang dimulai pada Februari 2022 dalam upaya untuk menurunkan moral warga Ukraina dan mematahkan keinginan mereka untuk berperang.
BACA JUGA: Vladimir Putin Sebut Militer Rusia Akan Bangun Zona Penyangga di Ukraina
Namun, serangan pada hari Kamis memperkuat keinginan Kozenko untuk menang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
