
Ketegangan di Semenanjung Korea berada pada titik tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, ketika pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melancarkan demonstrasi senjatanya, termasuk rudal yang lebih kuat yang ditujukan ke daratan AS dan sasaran AS di Pasifik.
Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang telah meresponsnya dengan memperluas pelatihan militer gabungan mereka dan mempertajam strategi pencegahan yang dibangun berdasarkan aset-aset strategis AS.
Rudal jelajah merupakan salah satu dari sekian banyak senjata Korea Utara yang dirancang untuk mengalahkan pertahanan rudal regional.
BACA JUGA: Korea Utara Menguji Lebih Banyak Rudal Jelajah, Kim Jong Un Sebut Kesiapan Perang
Rudal-rudal tersebut melengkapi jajaran rudal balistik Korea Utara, termasuk rudal balistik antarbenua yang ditujukan ke benua Amerika Serikat.
Para analis mengatakan teknologi rudal anti-pesawat adalah bidang dimana Korea Utara bisa mendapatkan keuntungan dari kerja sama militer yang makin erat dengan Rusia.
BACA JUGA: Anak Kim Jong Un Sudah Besar, Cantik dan Menggemaskan
Kedua negara menyelaraskan diri dalam menghadapi konfrontasi mereka yang terpisah dan semakin intensif dengan Amerika.
Amerika Serikat dan Korea Selatan menuduh Korea Utara menyediakan peluru artileri dan peralatan lainnya ke Rusia untuk membantu memperluas peperangan di Ukraina. (*)
BACA JUGA: Pamer Hubungan Istimewa, Vladimir Putin Beri Kim Jong Un Mobil Buatan Rusia
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News