
GenPI.co - Jerman bergabung dengan Amerika Serikat pada Jumat dalam memberikan otorisasi kepada Ukraina untuk menyerang beberapa sasaran di tanah Rusia dengan senjata jarak jauh yang mereka pasok.
Dilansir AP News, sebuah perubahan kebijakan signifikan yang terjadi ketika pasukan Ukraina yang sudah kehabisan tenaga mulai kehilangan kekuatan dalam perang.
Para pejabat Ukraina telah menyatakan rasa frustrasinya atas pembatasan penggunaan senjata Barat, terutama karena wilayah perbatasan Kharkiv telah mengalami serangan gencar Rusia bulan ini yang telah membuat pasukan Kyiv kalah jumlah dan persenjataannya.
BACA JUGA: Prancis Desak Lampu Hijau bagi Ukraina Menyerang Rusia dengan Senjata Barat
Baik Jerman maupun AS secara khusus mengizinkan penggunaan senjata untuk mempertahankan Kharkiv, yang ibu kotanya hanya berjarak 20 kilometer (12 mil) dari Rusia.
Rudal balistik Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di kota itu semalam, kata para pejabat Ukraina, menewaskan sedikitnya enam orang.
BACA JUGA: Kunjungi Ukraina, Pejabat AS Bahas Sanksi dan Penyitaan Aset Rusia
Selain menawarkan Ukraina peluang untuk melindungi Kharkiv dengan lebih baik dengan menargetkan kemampuan Rusia di wilayah tersebut, tidak jelas apa dampak pelonggaran pembatasan terhadap arah konflik yang terbukti merupakan periode kritis.
Namun hal ini mendapat tanggapan marah dari Moskow dan memperingatkan bahwa hal itu dapat menyeret Rusia ke dalam perang dengan NATO.
BACA JUGA: Panglima Militer Ukraina Sebut Rusia Menambah Pasukannya di Wilayah Kritis Kharkiv
Pemerintah Jerman mengatakan Ukraina dapat menggunakan senjata yang dipasoknya terhadap posisi-posisi di seberang perbatasan, tempat Rusia melancarkan serangannya ke Kharkiv.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News