GenPI.co 
GenPI.co - Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni pada Sabtu menolak tawaran gencatan senjata untuk Ukraina oleh Presiden Rusia Vladimir Putin yang dianggap sebagai propaganda, saat ia mengakhiri KTT G7 yang menghasilkan kesepakatan senilai USD 50 miliar, pinjaman ke Ukraina.
Dilansir AP News, pinjaman tersebut akan diberikan oleh AS, Inggris, Kanada dan mungkin Jepang, kata Meloni.
Aset-aset Rusia yang dibekukan untuk digunakan sebagai jaminan sebagian besar berada di Eropa, “sehingga Eropa telah berkontribusi dengan mengidentifikasi mekanisme jaminan,” tambahnya.
BACA JUGA: Vladimir Putin Bakal Kunjungi Korea Utara, Kim Jong Un Puji Hubungan dengan Rusia
Perjanjian pinjaman tersebut dicapai pada hari Kamis pembukaan pertemuan tahunan dua hari para pemimpin negara-negara G7 yaitu Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat di wilayah Puglia, Italia selatan.
Ketika ditanya tentang usulan gencatan senjata yang diajukan Putin, Meloni mengatakan, “bagi saya, hal tersebut lebih seperti sebuah langkah propaganda daripada tindakan nyata.”
BACA JUGA: Ukraina Dapat Banyak Bantuan Militer dari Eropa, Vladimir Putin Beri Peringatan
Presiden Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa dia akan “segera” memerintahkan gencatan senjata di Ukraina dan memulai negosiasi jika Kyiv mulai menarik pasukan dari empat wilayah yang dianeksasi Moskow pada tahun 2022 dan membatalkan rencana untuk bergabung dengan NATO.
“Jika usulan Presiden Putin adalah: Kami bersedia melakukan perundingan perdamaian jika Ukraina mengakui invasi ke Ukraina dan menyerahkan wilayah yang didudukinya… bagi saya tampaknya tidak efektif sebagai sebuah usulan,” kata Meloni.
BACA JUGA: Vladimir Putin Mempertanyakan Legitimasi Zelenskyy sebagai Pemimpin Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang merupakan salah satu dari beberapa pemimpin dunia yang menghadiri G7 sebagai tamu, menolak apa yang disebutnya ultimatum Putin untuk menyerahkan lebih banyak wilayah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
