Spanyol dan Jerman Tangkap 4 Pemasok Suku Cadang Drone ke Hizbullah

Spanyol dan Jerman Tangkap 4 Pemasok Suku Cadang Drone ke Hizbullah - GenPI.co
Tiga orang ditangkap di Spanyol dan satu lagi di Jerman atas dugaan menjadi anggota jaringan yang memasok suku cadang drone kepada Hizbullah. (AP Photo, File)

GenPI.co - Tiga orang ditangkap di Spanyol dan satu lagi di Jerman atas dugaan menjadi anggota jaringan yang memasok suku cadang untuk membuat pesawat tanpa awak kamikaze kepada kelompok militan Lebanon, Hizbullah, kata otoritas Spanyol, Kamis.

Dilansir AP News, penyelidikan dimulai di Spanyol saat Guardia Civil mendeteksi "operasi mencurigakan" oleh perusahaan-perusahaan Spanyol yang dijalankan oleh warga negara Lebanon.

Hal itu melibatkan sejumlah besar bahan dan komponen untuk memproduksi pesawat tanpa awak yang mampu membawa muatan peledak beberapa kilogram, kata pernyataan itu.

BACA JUGA:  Dokter di Gaza Berjuang Selamatkan Nyawa, Banyak Tenaga Medis Kena Serangan Israel

Pihak berwenang meyakini Hizbullah mungkin telah membangun beberapa ratus pesawat tak berawak dengan komponen-komponen ini.

Perusahaan Spanyol, seperti perusahaan lain di Eropa dan di seluruh dunia, membeli barang-barang termasuk komponen panduan elektronik, baling-baling pendorong, mesin bensin, lebih dari 200 motor listrik dan bahan untuk badan pesawat, sayap dan bagian drone lainnya, menurut penyelidik.

BACA JUGA:  Buntut Kader NU Jumpa Presiden Israel, MUI Nonaktifkan 2 Nama

Bagian-bagian yang diperoleh jaringan tersebut, yang kini telah dibongkar, diidentifikasi dalam pesawat tak berawak yang digunakan oleh militan Hizbullah dalam serangan terhadap Israel setelah dimulainya perang Gaza, yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Sejak saat itu, serangan udara Israel di Lebanon telah menewaskan lebih dari 450 orang, sebagian besar pejuang Hizbullah, tetapi juga lebih dari 80 warga sipil dan non-kombatan.

BACA JUGA:  Delegasi Israel Tiba di Kairo untuk Perundingan Gencatan Senjata

Di pihak Israel, 21 tentara dan 13 warga sipil telah tewas. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya