
WHO memperingatkan pada hari Kamis bahwa kerusakan parah pada fasilitas energi dan kesehatan membuat jutaan orang rentan saat suhu turun.
"Ukraina memasuki musim dingin ketiga di tengah perang skala penuh, mungkin yang paling menantang sejauh ini.
Fokus baru pada kesehatan lebih penting dari sebelumnya," kata Hans Kluge, direktur regional WHO untuk Eropa, kepada wartawan di Kyiv.
BACA JUGA: Lebih dari 140 Drone Ukraina Menargetkan Rusia, Seorang Wanita Tewas di Dekat Moskow
Sejak dimulainya invasi skala penuh Rusia pada Februari 2022, badan PBB tersebut telah mencatat hampir 2.000 serangan terhadap infrastruktur perawatan kesehatan Ukraina, yang dikatakannya berdampak parah pada sebagian besar sistem kesehatan publik.
"Serangan terarah telah merusak infrastruktur energi Ukraina. Pemadaman listrik yang sering terjadi sudah berdampak buruk dengan tanda-tanda bahaya musim dingin," kata Kluge setelah kunjungan ke wilayah garis depan di Ukraina timur.
BACA JUGA: Donald Trump Bersikeras Perang Rusia-Ukraina Harus Diakhiri
"Hal ini dapat membahayakan penyimpanan dan distribusi vaksin, yang berujung pada peningkatan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin," katanya.
Kekhawatiran lainnya, katanya, termasuk kemungkinan kontaminasi sistem air akibat seringnya pemadaman listrik dan meningkatnya tanda-tanda resistensi antimikroba akibat penyalahgunaan antibiotik.
BACA JUGA: Serangan Rusia Bidik Infrastruktur Energi, Ukraina Bakal Hadapi Musim Dingin Terburuk
"Kami punya cerita tentang luka yang tidak kunjung sembuh karena resistensi terhadap antibiotik," kata Kluge.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News