GenPI.co - Beberapa jam setelah upaya pembunuhan terhadap Donald Trump pada akhir pekan, Elon Musk mengunggah emoji berpikir dan komentar di platform sosialnya X bahwa “tidak ada seorang pun yang mencoba membunuh” presiden dan wakil presiden dari Partai Demokrat itu.
Dilansir AP News, di tengah kerusuhan anti-Muslim di Inggris, yang dipicu oleh rumor palsu, Musk menyatakan bahwa “perang saudara tidak dapat dihindari” di negara tersebut.
Dan ketika seorang pengguna anonim X mendistorsi data untuk mengeklaim adanya lonjakan pendaftaran pemilih yang meragukan di tiga negara bagian AS, Musk memperkuat postingan palsu tersebut dan menyebutnya "sangat memprihatinkan."
BACA JUGA: Elon Musk Hapus Unggahan Soal Pembunuhan Harris dan Biden Setelah Dapat Banyak Kritik
Ketiga unggahan tersebut langsung menuai reaksi keras dari pejabat publik yang menyebut kata-kata Musk tidak bertanggung jawab dan menyesatkan.
Saat kata-katanya ditonton jutaan kali dan dibagikan ribuan kali, kata-katanya juga menggambarkan kemampuan salah satu orang paling berpengaruh di dunia untuk menyebarkan rasa takut, kebencian, dan misinformasi selama masa-masa politik yang menegangkan di seluruh dunia.
BACA JUGA: Donald Trump Akan Bentuk Komisi Efisiensi Pemerintah yang Dipimpin Elon Musk
Hal itu terutama benar karena ia memiliki platform media sosial yang dulunya Twitter, yang memberi Musk kewenangan untuk membentuk cara kontennya menjangkau pengguna.
Postingan Musk yang tidak akurat kepada 200 juta pengikutnya beserta kurangnya pembatas situsnya menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana ia dapat memanipulasi kepercayaan publik menjelang Hari Pemilihan di AS.
BACA JUGA: Wawancara Elon Musk dengan Donald Trump Dirusak Gangguan Teknis
Ia baru-baru ini mendukung pencalonan presiden Trump dan menjadi lebih terlibat secara pribadi dalam politik, bahkan setuju untuk memimpin komisi efisiensi pemerintah jika Trump memenangkan pemilihan ulang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News