Presiden Filipina Perintahkan Persiapan Evakuasi dari Lebanon

Presiden Filipina Perintahkan Persiapan Evakuasi dari Lebanon - GenPI.co
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. memerintahkan badan-badan pemerintah mengevakuasi warga Filipina dari Lebanon. (AP Photo/Aaron Favila)

GenPI.co - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. memerintahkan badan-badan pemerintah pada hari Rabu untuk bersiap mengevakuasi warga Filipina “dengan cara apa pun” dari Lebanon.

Dilansir AP News, Marcos mengadakan pertemuan virtual dengan anggota Kabinet utama saat menghadiri pertemuan puncak para pemimpin Asia Tenggara di Laos, menggarisbawahi urgensi saat Israel meningkatkan serangan terhadap kelompok militan Hizbullah.

“Kami sekarang akan mengevakuasi warga kami dengan cara apa pun, lewat udara, atau lewat laut,” kata Marcos.

BACA JUGA:  Pejabat PBB di Lebanon Serukan Perundingan Israel-Hizbullah

Ia menambahkan bahwa kapal apa pun yang akan digunakan harus diposisikan dekat Beirut sehingga warga Filipina dapat segera pergi.

Sekitar 11.000 warga Filipina tinggal dan bekerja di Lebanon, termasuk banyak pembantu rumah tangga, tetapi pejabat Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan banyak yang ragu untuk meninggalkan pekerjaan mereka.

BACA JUGA:  Turki Kirim Angkatan Laut untuk Mengevakuasi Warganya dari Lebanon

Hanya sekitar 171 warga Filipina di Lebanon yang siap untuk dipulangkan segera, kata mereka.

Sementara itu, pesawat repatriasi ketiga Brasil berangkat dari Beirut menuju Brasil pada hari Rabu, membawa 218 penumpang termasuk 11 bayi, serta lima hewan peliharaan, menurut pernyataan dari kementerian luar negeri Brasil.

BACA JUGA:  Pekerja Kesehatan di Lebanon Menggambarkan Serangan Mematikan Israel

Penerbangan tersebut dijadwalkan mendarat di Sao Paulo pada Kamis pagi waktu setempat setelah singgah untuk mengisi bahan bakar di Lisbon.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Asli ITB - JPNN.com

Asli ITB

Meski masih kontroversi, Megawati menetapkan tanggal lahir Bung Karno 6 Juni 1901. Yang tidak kontroversial adalah ijazah Bung Karno, Asli ITB.