BACA JUGA: Heboh! Viral Video Kayu Nisan Kuburan Terbakar Sendiri
Gedung Putih menolak wawancara dengan NY Times sebagai bentuk hak jawab Trump atas artikel ini. Dihadapkan dengan pemilu dan pemakzulan, peran Twitter menjadi semakin penting bagi Trump.
Tim sukses Trump menggunakan tweet-tweet antikemapanan untuk memicu amarah dan memperkuat dukungan di antara pendukung setianya. Desakan publik untuk memakzulkan Trump semakin kencang, begitu pula Twitter sebagai corong Trump.
BACA JUGA: Jalinan Terlarang Artis Indah Permatasari: Kami Mencari Cinta…
Meskipun orang-orang dekatnya memperingatkan Trump akan dampak negatif Twitteran, tetapi Trump yakin dengan kemahirannya bermedia sosial.
Pekan ini dia mengumumkan terbunuhnya pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi lewat Twitter. Twitter memuji kepiawaian ISIS memainkan dunia digital.
"Mereka memanfaatkan internet lebih baik dibandingkan orang lain di dunia ini, kecuali Donald Trump".(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News