GenPI.co 
GenPI.co - Amerika Serikat dengan Rusia akhirnya memperpanjang perjanjian kendali senjata nuklir, setelah Presiden AS Joe Biden secara tiba-tiba menghubungi melalui telepon Presiden Rusia Vladimir Putin.
Perjanjian tersebut yang akan berakhir pada 5 Februari, dengan syarat membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis, rudal dan pembom yang dapat dikerahkan Rusia dan Amerika Serikat.
BACA JUGA: Patut Dicoba, Segini Harga Tiket Trip Wisata ke Luar Angkasa
Kremlin mengumumkan bahwa Presiden Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden ini telah berbicara untuk pertama kalinya sejak Biden menjabat.
Dikabarkan kedua pemimpin itu juga telah menyatakan kepuasannya bahwa catatan diplomatik antara kedua negara telah mengkonfirmasikan perjanjian itu akan diperpanjang.
"Dalam beberapa hari terdekat, para pihak akan menyelesaikan prosedur yang diperlukan yang akan memastikan berfungsinya lebih lanjut alat kontrol senjata nuklir legal internasional yang penting ini," kata Kremlin, seperti dilansir dari Aljazeera, Rabu (27/1/2021).
Setelah panggilan telepon itu juga, Putin langsung mengajukan rancangan undang-undang tentang perpanjangan perjanjian nuklir ke parlemen Rusia.
Perpanjangan pakta tidak membutuhkan persetujuan kongres di AS, tetapi legislator Rusia harus meratifikasi langkah tersebut. Anggota parlemen yang dikontrol Kremlin mengatakan mereka akan mempercepat masalah dan menyetujui perpanjangan tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
