PBB Desak Myanmar Patuhi Demokrasi, Pemerintahan Suu Kyi Terancam

PBB Desak Myanmar Patuhi Demokrasi, Pemerintahan Suu Kyi Terancam - GenPI.co
Simpatisan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) berpesta usai pencoblosan di Yangon, Myanmar. Foto: Reuters.

GenPI.co - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan delegasi Uni Eropa mendesak Myanmar untuk mematuhi norma-norma demokrasi, setelah adanya keprihatinan internasional terhadap pemilu di negara tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menentang segala upaya untuk mengubah hasil pemilu atau menghalangi transisi demokrasi Myanmar.

BACA JUGA: Tiga Orang Hilang di Pantai Wales, Polisi Lakukan Penyisiran

"Kami mendesak semua aktor untuk berhenti dari segala bentuk hasutan atau provokasi, menunjukkan kepemimpinan, dan untuk mematuhi norma-norma demokrasi dan menghormati hasil pemilu," ucap Guterres dalam pernyataannya seperti dilansir dari Reuters, Jumat (29/1/2021).

Pemungutan suara pada November adalah pemilihan demokratis kedua yang dilihat Myanmar sejak keluar dari tirai kediktatoran militer selama 49 tahun.

Seperti yang diharapkan, Aung San Suu Kyi, tokoh yang sangat populer di Myanmar, dan partainya menyapu bersih pemungutan suara dengan memenangkan untuk pemerintahan mereka selama lima tahun lagi.

Diketahui, anggota parlemen yang baru terpilih diharapkan mulai duduk di parlemen pada 1 Februari, dan keamanan di ibu kota Naypyidaw ketat pada hari Jumat dengan polisi menjaga jalan dengan pagar dan kawat berduri.

Sementara, komisi parlemen merilis pernyataan dengan menerangkan, bahwa pemungutan suara itu bebas, adil dan kredibel, dan memiliki mencerminkan keinginan rakyat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya