AS Ancam Beri Sanksi Atas Kudeta Militer di Myanmar

AS Ancam Beri Sanksi Atas Kudeta Militer di Myanmar - GenPI.co
Warga Myanmar menggelar aksi unjuk rasa pasca kudeta militer Myanmar. Foto: Reuters/Athit Perawongmetha.

GenPI.co - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengancam akan memberikan sanksi atas adanya aksi kudeta militer yang merebut kekuasaan di Myanmar.

Lebih lanjut, kata dia bahwa pasukan tak boleh berusaha mengesampingkan keinginan rakyat atau mencoba menghapus hasil Pemilu yang kredibel.

BACA JUGA: Duh, Sejumlah Negara Kecam Soal Kudeta Militer di Myanmar

"AS akan membela demokrasi di mana pun ia diserang," ujar Biden dalam pernyataannya, seperti dilansir dari BBC, Selasa (2/2/2021).

Senada dengan Biden, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut langkah tentara sebagai pukulan serius bagi reformasi demokrasi. Dewan Keamanan PBB juga bersiap untuk melakukan rapat darurat.

Sementara, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengutuk kudeta dan pemenjaraan Aung San Suu Kyi yang tak berdasar hukum. Kecaman serupa juga dinyatakan oleh para pemimpin Uni Eropa lainnya.

China juga meminta semua pihak di negara itu untuk menyelesaikan perbedaan. Di sisi lain, sejumlah kekuatan regional, termasuk Kamboja, Thailand, dan Filipina memilih netral dengan menyebutnya sebagai masalah internal.

Selain itu, pemerintah Indonesia ikut angkat bicara perihal kudeta militer yang tengah berlangsung di Myanmar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya