Pecah! Warga-Polisi Bentrok di Myanmar, Ribuan Orang Terluka

Pecah! Warga-Polisi Bentrok di Myanmar, Ribuan Orang Terluka - GenPI.co
Warga Myanmar menggelar aksi unjuk rasa pasca kudeta militer Myanmar. Foto: Reuters/Athit Perawongmetha.

Sementara, Amnesty International mengecam pemadaman listrik itu sebagai keji dan sembrono.

“Menutup internet di tengah kudeta yang tidak menentu, krisis kemanusiaan, dan pandemi kesehatan adalah keputusan keji dan sembrono,” kata seorang pejabat senior Amnesti di Asia, Ming Yu Hah.

Diketahui, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, panglima tertinggi angkatan bersenjata Myanmar, merebut kekuasaan dengan tuduhan penipuan dalam pemilu 8 November yang dimenangkan NLD dengan telak. Namun, Komisi pemilihan menepis tuduhan tentara.

Pemerintah militer mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun dan berjanji akan menyerahkan kekuasaan setelah pemilihan baru, tanpa memberikan kerangka waktu.

Pengambilalihan tersebut mengundang kecaman internasional dengan seruan Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk pembebasan semua tahanan dan sanksi yang ditargetkan yang sedang dipertimbangkan oleh Washington.

Protes hari ini adalah tanda pertama kerusuhan di jalan di negara dengan sejarah penumpasan berdarah terhadap pengunjuk rasa. Ada juga protes anti-kudeta di Melbourne, Australia, dan ibu kota Taiwan Taipei pada hari Sabtu.

Selain itu, gerakan pembangkangan sipil telah berkembang di Myanmar sepanjang minggu, dengan dokter dan guru di antara mereka yang menolak bekerja, dan setiap malam orang-orang memukul panci dan wajan untuk menunjukkan kemarahan.

BACA JUGA: Demo Kudeta Menggila, Militer Myanmar Jalankan Jurus Dewa Mabuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya