GenPI.co 
GenPI.co - AstraZeneca mengatakan mereka mengharapkan versi baru dari vaksin Covid-19 yang siap digunakan pada pertengahan hingga akhir 2021, dengan menanggapi kekhawatiran tentang varian penyakit yang muncul yang mungkin lebih dapat menular atau resisten terhadap vaksin yang ada.
Perusahaan Anglo-Swedia, yang membuat vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford, mengatakan pada hari Kamis bahwa para peneliti mulai bekerja pada pembaruan beberapa bulan lalu ketika varian baru pertama kali terdeteksi.
BACA JUGA: Genderang Perang! Israel Bunuh Ilmuwan Iran, AS Angkat Tangan
“Kami bergerak cepat dan kami memiliki sejumlah versi varian dalam pekerjaan yang akan kami pilih saat kami pindah ke klinik,” ucap Kepala Penelitian Biofarmasi untuk AstraZeneca, Mene Pangalos, dalam keterangannya, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (12/2/2021).
Komentar itu muncul ketika CEO Pascal Soriot membela upaya perusahaan untuk mengembangkan dan meningkatkan produksi bidikan di tengah kritik dari Uni Eropa dan studi pendahuluan yang menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan vaksin untuk memerangi varian Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Sebelumnya, Uni Eropa bulan lalu berdebat dengan AstraZeneca setelah perusahaan itu menghentikan pengiriman awal vaksin ke blok tersebut karena masalah produksi.
BACA JUGA: Keji, Pedofil Inggris Diduga Lecehkan 5.000 Anak Laki-laki
Meskipun Badan Obat-obatan Eropa menyetujui vaksin AstraZeneca untuk digunakan oleh semua orang yang berusia di atas 18 tahun, beberapa negara Eropa, termasuk Prancis dan Jerman, telah merekomendasikan agar orang yang berusia di atas 65 tahun tidak menerima suntikan karena data terbatas tentang keefektifannya pada orang tua.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
.webp)
