GenPI.co 
GenPI.co - Polisi Nigeria memukuli, menembaki dan menangkap para pengunjuk rasa ketika sekelompok orang memprotes pembukaan kembali situs tempat para aktivis yang mengecam kebrutalan polisi ditembak tahun lalu di ibukota komersial, Lagos.
Kelompok hak asasi Amnesty International dan saksi mata mengatakan tentara melepaskan tembakan ke arah pengunjuk rasa pada 20 Oktober, menewaskan sedikitnya 12 orang di gerbang tol di distrik Lekki yang makmur di kota itu dan daerah lain.
BACA JUGA: Gempa Besar, Keajaiban Terjadi di Fukushima
Dalam insiden tersebut, memang terdapat banyak kehadiran petugas polisi bersenjata pada hari Sabtu di gerbang tol, di mana sekitar 15 pengunjuk rasa berkumpul meskipun ada panggilan dari pemerintah minggu ini untuk membatalkan demonstrasi.
“Mereka sudah menganiaya kami, tapi kami tidak akan terhalang. Kami tidak akan mundur," kata seorang pedemo yang tidak mau menyebutkan namanya itu, seperti dilansir dari Reuters, Minggu (14/2/2021).
Dilaporkan juga polisi mengumpulkan saat ini sekitar 13 pengunjuk rasa ke dalam truk hitam di gerbang tol tempat pasukan keamanan telah dikerahkan sejak Jumat (12/2/2021) lalu.
Sementara, seorang juru bicara kepolisian Lagos mengatakan dalam pesan teks dia tidak mengetahui penangkapan itu tetapi akan menyelidiki tuduhan bahwa para aktivis telah dianiaya.
Menteri Informasi Nigeria memperingatkan para aktivis awal pekan ini untuk membatalkan rencana protes tersebut, dengan mengatakan hal itu berisiko "dibajak oleh penjahat".
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
