Peringatan! Hacker Dunia Ubrak-abrik Situs Web Militer Myanmar

Peringatan! Hacker Dunia Ubrak-abrik Situs Web Militer Myanmar - GenPI.co
Ilustrasi-Hacker. Foto: Reuters/Kacper Pempel.

Di ibu kota, Naypyidaw, sekelompok insinyur sepeda motor bergabung dengan konvoi pengunjuk rasa dan menuntut pemerintah membebaskan pemimpin sipil negara itu, Aung San Suu Kyi. Mereka bergabung dengan pengunjuk rasa lain dari Gerakan Pembangkangan Sipil.

Di kota terbesar, Yangon, pengunjuk rasa juga mulai turun ke jalan, dengan kelompok mahasiswa dan pekerja dari berbagai etnis minoritas juga diperkirakan akan bergabung dengan kerumunan.

Sementara, di kota Mandalay, pengunjuk rasa dengan menunggang kuda berpawai di jalan-jalan kota terbesar kedua di negara itu, membawa bendera merah untuk mendukung para pemimpin sipil yang digulingkan.

Selain itu, kelompok Doctors Without Borders (juga dikenal sebagai MSF) mengatakan bahwa mereka "sangat prihatin" tentang penangkapan dan penahanan baru-baru ini terhadap petugas kesehatan dan warga sipil lainnya.

Dikatakan bahwa tindakan pemerintah berpotensi sangat mengganggu perawatan kesehatan yang menyelamatkan nyawa yang telah diberikan MSF dan lainnya kepada beberapa orang yang paling rentan di negara itu, terutama pada saat pandemi Covid-19.

"Kami melihat krisis ini membawa ketakutan nyata, yang diungkapkan oleh begitu banyak kolega kami, dan kekhawatiran akan efek langsung dan jangka panjang pada kesehatan publik dan keselamatan umum," demikian pernyataan mereka.

AAPP juga menuduh militer dan polisi di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, menghancurkan sebuah rumah milik salah satu pengunjuk rasa anti-kudeta, menyebabkan setidaknya satu orang terluka.

Ada juga laporan bahwa pasukan pemerintah melepaskan tembakan ke arah pengunjuk rasa dan pemogokan pekerja kereta api di Mandalay pada Rabu (16/2/2021) kemarin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya