400 Pelajar Ditangkap, Militer Myanmar Gelap Mata, Sadis!

400 Pelajar Ditangkap, Militer Myanmar Gelap Mata, Sadis! - GenPI.co
Warga Myanmar menggelar aksi unjuk rasa pasca kudeta militer Myanmar. Foto: Reuters/Athit Perawongmetha.

GenPI.co - Seorang pelajar bernama Muhammed Salim terkenal di sekolah karena bersemangat menjadi pembicara publik yang kuat. Pria berusia 20 tahun itu sering menyalurkan bakat oratorisnya ke dalam aktivisme, bahkan sebelum militer Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februari.

Seperti banyak penduduk muda Yangon yang aktif secara politik, Salim terjun lebih penuh ke dalam aktivisme setelah kudeta.

BACA JUGA:  Rudal Nuklir Baru Amerika Mahal Banget, kok Melempem?

Namun, pada 3 Maret lalu, dia termasuk di antara sekitar 400 pengunjuk rasa mahasiswa yang ditangkap oleh polisi di kotapraja Tamwe dalam insiden penangkapan massal terbesar sejak pengambilalihan militer.

“Ada sekitar 20 polisi di depan kami. Kami membuat garis pertahanan dan meminta mereka membuka jalan. Kemudian bala bantuan mereka datang dan mereka mulai menghancurkan pasukan kami,” kata Aung, pengunjuk rasa lainnya dalam menggambarkan kondisi di Myanmar, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (12/3/2021).

Dia mengatakan polisi menyerang, menggunakan granat setrum dan gas air mata terlebih dahulu.

"Awalnya, kami mencoba menetralkan granat gas air mata, tetapi kami tidak dapat melakukannya lagi karena mereka terus melempar lebih banyak. Lalu mereka menembak kami dengan peluru karet terus menerus,” teraangnya.

Aung dan Salim, yang sama-sama berusia 19 tahun, terluka oleh peluru berlapis karet selama penumpasan tersebut, tetapi berhasil lolos dari penangkapan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya