
Polisi Bertemu mengonfirmasi salah satu petugasnya, seorang pria berusia 40-an, ditangkap karena dicurigai melakukan penculikan dan pembunuhan pada Selasa malam di Kent sebagai bagian dari penyelidikan.
Seorang wanita berusia 30-an juga ditangkap di lokasi yang sama karena dicurigai membantu pelaku.
Petugas, yang bekerja untuk Komando Perlindungan Parlemen dan Diplomatik, tidak bertugas pada malam Everard menghilang.
Polisi tidak mengatakan apakah pria itu, yang juga sedang diinterogasi tentang tuduhan terpisah terkait pengungkapan tidak senonoh, mengenal Everard.
Kasus Everard juga menarik perhatian luas di media sosial, di mana politisi dan tokoh masyarakat mengungkapkan kemarahannya.
Marsha De Cordova selaku Sekretaris Bayangan untuk Wanita dan Kesetaraan untuk oposisi Partai Buruh, menerangkan setiap wanita harus bisa berjalan pulang pada malam hari tanpa rasa takut atau kecemasan.
BACA JUGA: Ironi, 120 Migran Jadi Korban Perdagangan Manusia di Libya
Sedangkan, Mandu Reid, pemimpin Partai Kesetaraan Wanita, sebuah gerakan feminis, mengatakan penangkapan seorang petugas polisi membuat kasus itu semakin menakutkan dan menyerukan agar penyelidikan diambil alih oleh pasukan terpisah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News