Sangar, Ancaman Maut Arab Saudi Menggelegar, PBB Dibikin Ambyar

Sangar, Ancaman Maut Arab Saudi Menggelegar, PBB Dibikin Ambyar - GenPI.co
Seorang demonstran memegang gambar Jamal Khashoggi saat protes di depan konsulat Arab Saudi di Istanbul. Foto: Osman Orsal/Reuters.

Ketika para pejabat PBB menyuarakan kekhawatiran, warga Saudi lainnya yang hadir mencoba meyakinkan mereka bahwa komentar tersebut tidak boleh dianggap serius.

Kelompok Saudi kemudian meninggalkan ruangan tetapi pejabat senior Saudi yang berkunjung tetap tinggal, dan mengulangi ancaman kepada pejabat PBB yang tersisa di ruangan itu, terhadap Callamard.

Pejabat Saudi itu juga berkomentar dia mengenal orang-orang yang menawarkan untuk 'menangani masalah ini jika Callamard tidak melakukannya'.

“Itu dilaporkan kepada saya pada saat itu dan itu adalah salah satu kesempatan di mana Perserikatan Bangsa-Bangsa sebenarnya sangat kuat dalam masalah itu. Orang-orang yang hadir, dan juga kemudian, menjelaskan kepada delegasi Saudi bahwa ini benar-benar tidak pantas dan ada harapan bahwa ini tidak boleh berlanjut," terang Callamard.

Sedangkan, hingga kini pemerintah Saudi tidak menanggapi laporan berita tersebut.

Callamard merupakan pejabat pertama yang menyelidiki pembunuhan kolumnis Washington Post, Khashoggi, yang dibunuh oleh agen Saudi di konsulat kerajaan di Istanbul pada Oktober 2018, dan menerbitkan laporan terperinci.

Khashoggi adalah mantan orang dalam kerajaan yang sering menulis kritik tentang pemerintah Saudi.

Dalam laporan 100 halaman yang diterbitkan pada Juni 2019 lalu, Callamard menyatakan kematian Khashoggi merupakan pembunuhan di luar hukum yang menjadi tanggung jawab Negara Kerajaan Arab Saudi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya