Mencekam, 100 Warga Tigray Tewas Ditembak Militer, Dunia Gemetar

Mencekam, 100 Warga Tigray Tewas Ditembak Militer, Dunia Gemetar - GenPI.co
Warga Ethiopia membawa barang usai menyebrangi sungai Setit di perbatasan Sudan-Ethiopia di desa Hamdayet di negara bagian Kassala timur, Sudan, (22/11/2020). Foto: Mohamed Nureldin Abdallah/Reuters.

GenPI.co - Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia mengatakan militer Eritrea membunuh lebih dari 100 warga sipil dalam pembantaian pada November 2020 di Tigray yang dilanda perang yang mungkin merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Temuan yang dirilis pada Rabu (24/3/2021) oleh Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia yang berafiliasi dengan pemerintah tetapi independen menguatkan penyelidikan terpisah oleh Amnesty International dan Human Rights Watch atas pembunuhan yang sama di kota bersejarah Axum.

BACA JUGA: Sabda Perang Biden Ambyar, Tentara AS Nangis Lihat Rudal Iran

"Informasi yang dikumpulkan selama penyelidikan awal ini mengkonfirmasi bahwa selama dua hari pada 28 November dan 29 November, pelanggaran berat hak asasi manusia telah dilakukan dan di Axum, lebih dari seratus penduduk dibunuh oleh militer Eritrea," demikian pernyataan komisi itu, seperti dilansir dari Aljazeera.

Lebih lanjut, menurut mereka, bahwa pelanggaran hak asasi manusia yang berat ini bisa menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan atau kejahatan perang, hal itu menggarisbawahi perlunya penyelidikan komprehensif terhadap situasi hak asasi manusia secara keseluruhan di wilayah Tigray.

Di sisi lain, laporan terbaru muncul setelah Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengakui untuk pertama kalinya bahwa pasukan Eritrea telah melintasi perbatasan ke Tigray, dan menyatakan bahwa mereka mungkin terlibat dalam pelanggaran terhadap warga sipil.

Komisi hak asasi juga berbicara kepada puluhan saksi yang mengatakan pasukan Eritrea menembak warga sipil tak bersenjata dan menembaki mereka yang mencoba mengambil jenazah mereka.

"Tentara Eritrea pergi dari pintu ke pintu bertanya kepada para wanita 'di mana suami atau anak-anak mereka' mengatakan kepada mereka untuk membawa putra mereka keluar jika mereka punya" kata laporan itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya