Gebrakan Maut Prancis Mencengangkan, Turki Bisa Diledakkan

Gebrakan Maut Prancis Mencengangkan, Turki Bisa Diledakkan - GenPI.co
Presiden Prancis Emmanuel Macron. Foto: Benoit Tessier/Reuters.

GenPI.co - Presiden Prancis Emmanuel Macron telah meningkatkan retorikanya terhadap Turki sekali lagi, setelah periode hubungan yang relatif lebih tenang antara Paris dan Ankara, dengan memperingatkan terhadap segala upaya untuk ikut campur dalam pemilihan presiden Prancis tahun depan.

Macron mengatakan bahwa dia telah mencatat Presiden Recep Tayyip Erdogan ingin memperbaiki hubungan, yang telah dipukul oleh perselisihan mengenai konflik di Libya, Suriah dan Nagorno-Karabakh, dan tuduhan Turki atas Islamofobia di Prancis.

BACA JUGA: 4 WNI Selamat dari Sandera Teroris Abu Sayyaf Group di Filipina

Tetapi, sementara Macron bersikeras bahwa Eropa tidak akan pernah berpaling dari Turki, dia menambahkan bahwa meningkatkan hubungan akan sulit kecuali jika perilaku Ankara berubah.

"Akan ada upaya campur tangan dalam pemilihan presiden (Prancis) berikutnya," kata Macron dalam keterangannya, seperti dilansir dari AFP, Rabu (24/3/2021),

Prancis menuju pemilihan presiden tahun depan yang diperkirakan akan melihat Macron ditantang oleh pemimpin sayap kanan Marine Le Pen, skenario yang berulang dari pemungutan suara 2017.

Macron menerangkan gangguan semacam itu akan berbentuk 'bermain-main dengan opini publik' saat dia mengecam Turki atas apa yang dia sebut sebagai distorsi atas komentarnya tentang Islam Oktober lalu.

Kemudian, pemimpin Prancis itu menggambarkan Islam sebagai agama dalam krisis secara global saat dia berusaha untuk meningkatkan dukungan untuk RUU separatisme yang kontroversial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya