Amuk Warga Lawan Skema Maut Junta Militer Myanmar Pecah

Amuk Warga Lawan Skema Maut Junta Militer Myanmar Pecah - GenPI.co
Para pengunjuk rasa termasuk dokter, insinyur hingga biksu turun ke jalan-jalan Myanmar. Foto; Reuters/Antara.

GenPI.co - Sedikitnya dilaporkan ada 11 orang lagi tewas di sebuah kota barat laut di Myanmar, ketika pasukan keamanan menindak pengunjuk rasa anti-kudeta yang melawan dengan senapan berburu dan bom api.

Dilansir dari Reuters, Kamis (8/4/2021), situs berita Myanmar Now dan Irrawaddy melaporkan  bahwa enam truk tentara dikerahkan untuk memadamkan protes besar di kota Taze.

BACA JUGA: Mendadak Muncul Pasca Hilang, Paing Takhon Ancam Militer Myanmar

Hingga kini bahkan tidak ada kabar tentang adanya korban di antara para prajurit.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) melaporkan bahwa jumlah warga sipil yang terbunuh oleh pasukan keamanan menjadi lebih dari 600 sejak militer Myanmar merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Diketahui, Taze berada di dekat kota Kale, di mana sedikitnya 11 orang tewas dalam bentrokan serupa pada Rabu (7/4/2021) kemarin.

Pasukan keamanan menembakkan peluru tajam, granat, dan senapan mesin ke pengunjuk rasa yang menuntut pemulihan pemerintahan Aung San Suu Kyi.

Sedangkan, di Yangon, kota terbesar di negara itu, para aktivis memasang sepatu berisi bunga untuk mengenang para pengunjuk rasa yang tewas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya