GenPI.co 
Yang terjadi justru sebaliknya. Senjata generasi berikutnya itu tidak dapat mencapai langkah kritis. Senjatanya bahkan tak bisa melakukan tahap melepaskan diri dari sayap pesawat.
"Rudal uji coba tidak dapat menyelesaikan urutan peluncurannya karena masalah yang tidak ditentukan yang ditemui di pesawat," bunyi pernyataan Angkatan Udara AS yang dikutip The Washington Post, akhir pekan lalu.
Menurut GAO, ARRW buatan Lockheed yang gagal diluncurkan Selasa secara luas diharapkan menjadi yang terjauh, dengan kemungkinan keputusan produksi pada 2022.
Sejauh ini, jadwal produksinya telah meleset sekitar empat bulan, tetapi masih jauh di depan upaya bersaing yang sedang dikembangkan oleh Angkatan Darat dan Angkatan Laut.
BACA JUGA: Ramalan Sulit Hantui 3 Zodiak Hari Ini, Mohon Bersabar
“Meski pun mengecewakan, tes baru-baru ini memberikan informasi yang sangat berharga untuk dipelajari dan dilanjutkan,” terang Brigadir Jenderal HeathCollins, pejabat eksekutif program direktorat persenjataan, dalam pernyataan tersebut.
Seorang juru bicara Lockheed Martin, yang mengembangkan rudal tersebut, merujuk semua pertanyaan wartawan ke Angkatan Udara.
Seorang juru bicara Angkatan Udara menolak untuk memberikan rincian mengenai apa yang menyebabkan kegagalan peluncuran rudal, dengan alasan sifat sensitif pengembangan senjata AS. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
.webp)
