Budaya Melayu Tersaji Lengkap di Festival Penyengat 2019

Budaya Melayu Tersaji Lengkap di Festival Penyengat 2019 - GenPI.co
Pertunjukan budaya di Festival Pneyengat 2019. (Foto: Aan/GenPI.co)

Kekayaan budaya Melayu mewarnai Festival Penyengat 2019. Event ini resmi dibuka, Kamis (14/2). Venuenya berada di Balai Adat, Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Yang membuat keren, Festival Penyengat 2019 menyandingkan budaya Melayu lokal dengan Melayu khas Malaysia dan Singapura. Festival Penyengat digelar 14-18 Februari 2019.

Event ini sukses menyedot perhatian wisatawan. Buktinya, pembukaan event dikunjungi 2.000 wisatawan. Sebagai pembuka rangkaian kegiatan, dihadirkan Parade Budaya. Digelar mulai pukul 08.00 WIB, Parade Budaya ini menggunakan jalanan Pulau Penyengat. Startnya dari Kampung Datuk dan berakhir di Balai Adat.

“Selain atraksi wisata, Festival Penyengat adalah upaya melestarikan tradisi Melayu. Untuk event kali ini ada banyak perubahan. Misalnya Parade Budaya yang baru pertama kali digelar dan responnya bagus. Ada juga show dari artis Iyeth Bustami. Untuk itu, kami ucapkan terima kasi kepada Kemenpar atas support yang diberikan,” ungkap Walikota Tanjungpinang Syahrul, Kamis (14/2).

Pawai Budaya ini diikuti seluruh kecamatan yang ada di Tanjungpinang. Ada Kecamatan Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang Barat, Tanjungpinang Kota, dan Bukit Bestari.

Setelah itu, acara dilanjutkan opening ceremony Festival Penyengat 2019. Sejumlah seni khas Pulau Penyengat ditampilkan. Seperti Tarian Persembahan dan Tari Zapin Penyengat dari Sanggar Budaya Warisan Pulau Penyengat.

Budaya Melayu Tersaji Lengkap di Festival Penyengat 2019

Tari Zapin Penyengat sangat khas. Pertunjukannya terbagi dalam 3 tahap. Ada tahap awal menjadi pembuka tarian, tengah atau isi, dan akhir sebagai penutupnya. Tari Zapin Penyengat memiliki perbedaan, yaitu volume gerak kaki yang sedikit lebar dari Tari Zapin pada umumnya. Ada gerakan meloncat dengan penekanan tertentu sehingga lebih terlihat energik.

“Profil Festival Penyengat ini luar biasa. Bisa menjadi penarik arus masuk wisman yang bagus. Festival ini banyak mengeksplorasi keunikan budaya Melayu. Untuk tahun 2019 ini, kami berharap arus masuk wisman bisa optmal dari Malaysia, Singapura, bahkan Brunei Darussalam. Mereka ini memiliki terikat oleh kesamaan unsur Melayu,” tegas personel Tim Calendar of Event (CoE) Kemenpar Raseno Arya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya