Waspada, Kelamaan Bekerja Menyebabkan Kematian

Waspada, Kelamaan Bekerja Menyebabkan Kematian - GenPI.co
Ilustrasi bekerja. Foto: Pixabay

GenPI.co - Jangan sepelekan perubahan cara kerja saat pandemi covid-19. Dilansir Hellodoc, WHO dan Organisasi Buruh Internasional mengeluarkan hasil analisis global yang menyebut kerja berlebihan bisa menyebabkan kematian.

Pada 2016, sekitar 745 ribu orang meninggal akibat bekerja setidaknya 55 jam dalam sepekan, dalam hitungan 11 jam dalam sehari.

Dari total kematian akibat jam kerja yang panjang, sekitar 398 ribu orang terkena stroke dan 347 ribu penyakit jantung.

BACA JUGA:  Sibuk Bekerja, Ini Pentingnya Cuti untuk Selamatkan Jiwa

Dalam penelitian, angka terbesar kematian akibat terlalu lama bekerja terjadi pada usia 60-79 tahun.

Itu artinya, saat mereka berusia 45-74 tahun telah bekerja selama 55 jam dalam sepekan.

BACA JUGA:  SK Firli Bahuri Patah, Novel Baswedan Dkk Tetap Bekerja

Terdapat dua hal yang menyebabkan kematian akibat terlalu lama bekerja, pertama stres secara psikologis akibat kelamaan bekerja.

Hal itu mengakibatkan reaksi di sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

BACA JUGA:  Jokowi Seolah-olah Menganggap Bekerja Lebih Baik dari Berpikir

Kedua, stres yang lain bisa menyebabkan perilaku buruk seperti merokok, minum alkohol, pola makan, kurangnya aktivitas fisik, dan waktu tidur berantakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya